KEDIRI - Guna menghidupkan kembali wisata Gua Selomangleng dan memanfaatkan Lereng Gunung Klotok Pojok Kecamatan Mojoroto Kota menjadi destinasi wisata yang baru, dibentuklah Perkumpulan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) Pojok Berkembang dibawah komando Supriyo yang juga Dewan Pengawas Perkumpulan Sahabat Mboro Jarakan (Saroja).
Peresmian PMDH ini sekaligus memperingati Hari Anti Korupsi dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk berlangsung di area Wisata Gua Selomangleng Pojok Mojoroto Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (9/12/2023) pukul 20.00 WIB.
Supriyo selaku Ketua PMDH Pojok Berkembang menyampaikan, bahwa kegiatan malam hari ini menyelenggarakan sebuah acara untuk peresmian salah satu lembaga baru yang saya bentuk yang bernama Perkumpulan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) Pojok Berkembang.
"Nantinya akan bersinergi dengan pihak Perhutani dan Pemerintah Kota Kediri untuk membangkitkan perekonomian dan juga kehidupan masyarakat di lereng Gunung Klotok yang puluhan tahun sampai saat ini terpinggirkan, " ucapnya.
Lanjut Supriyo agar lereng Gunung Klotok ini menjadi perhatian dan mudah-mudahan menjadi satu-satunya destinasi wisata yang baru di Kota Kediri.
Mungkin ini juga berkah juga buat Kota Kediri karena Gunung Klotok ini satu-satunya gunung di tengah kota, tapi tidak digarap dengan baik. Meskipun, ada Wisata Gua Selomangleng yang selama ini pelan-pelan tapi mati suri akhirnya.
"Kita mencoba hidupkan kembali dengan menggandeng Perhutani dan beberapa investor nanti untuk membangun destinasi wisata baru di Gunung Klotok ini, " urainya.
Menurut Supriyo dengan kegiatan parade budaya guna menguri-uri budaya jawa dengan menampilkan pertunjukan wayang kulit asli Kediri dengan dalang Ki Bronto Laras mengambil lakon Banjaran Watu Gunung, yang mengisahkan kesalahan sosok dewa menurunkan anak turun di bumi untuk membasmi kejahatan yang ada di muka bumi.
Akibat kelalaian Dewa Wisnu sehingga Dewi Sri menjadi dua hingga lahirlah anak yang bernama Watu Gunung. Ini sebuah kebangkitan dan kekuatan yang bisa merubah dunia.
Baca juga:
Sulawesi | A Indonesian Travel Film
|
Kami berharap dengan dibentuknya PMDH Pojok Berkembang Kediri ini semakin kompak anggotanya dan warga pojok.
"Ke depan tahun 2024 kita akan bergerak full untuk menggandeng investor dan juga meminta Pemerintah Kota Kediri untuk adil dalam mengelola dan bisa berbagi APBD untuk membangun Lereng Gunung Klotok ini yang tentunya bisa berdampak luas bagi warga Pojok khususnya, dan berdampak bagi masyarakat Kota Kediri pada umumnya, " ungkapnya.
Sementara, Achmad Zachrie menyampaikan dengan adanya potensi di wilayah Kelurahan Pojok ada sebuah lembaga pendidikan besar kampus UNIK, namun belum ada dampak perekonomian masih kurang berpengaruh bagi masyarakat sekitar.
"Seiring perkembangan zaman dengan hadirnya Cafe baru di Pojok ini akan berkembangnya perekonomian masyarakat sekitar dan mudah-mudahan banyak investor yang masuk ke sini. Masyarakat Pojok bisa welcome kepada investor yang masuk bisa membawa dampak perekonomian kita. Seperti, tenaga kerja, kawasan parkir dan bisa IT, " ucapnya.
Lanjut Kadisbudparpora bahwa kami sangat mengapresiasi kepada PMDH Pojok Berkembang ini dengan gelaran Wayang kulit ini bisa membawa manfaat dan pertumbuhan ekonomi masyarakat Pojok bisa lebih meningkat lagi.
"Dan, kawasan lereng Gunung Klotok ini bisa menjadi kawasan wisata dengan cara bangunan dan bentuk bangunan yang menarik pengunjung dari dalam dan luar Kediri, "tutupnya.
Hadir dalam kegiatan ini, Wakil Ketua DPRD Kota Kediri Katino, A.Md, Kepala Disbudparpora Kota Kediri Zachrie Ahmad, Bidang Intel Fungsional Kejari Kota Kediri Purwanto, Perwakilan Kesbangpol Kota Kediri.
Hadir juga Danki Brimob 1C Pelopor Kediri. Anacleto Soares, S.H., Danramil 0809/Mojoroto, Perwakilan Brigif 16/WY, Tomi Ari Wibowo Dewan penasehat PMDH Pojok Berkembang Kediri, Suprapto, Djaka Lelana dan tokoh masyarakat Kel Pojok Kota Kediri.