KEDIRI - UPTD SMP Negeri 1 Wates menggelar Selebrasi Projek Penguatan Profil Pelajaran Pancasila (P5) dengan menggandeng Koordinator EPPI Kediri dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.
Kegiatan Sosialisasi Sekolah Sampah ini diikuti siswa siswi SMPN 1 Wates dengan mengusung tema 'Gaya Hidup Berkelanjutan'. Materi yang diberikan berupa Membuat Sampah Bernilai Berkah yang Tersaji dalam Kompos'. Jumat (19/5/2023).
Baca juga:
FIB Juara Umum MTQ XV UB Tahun 2022
|
Kegiatan sosialisasi kali ini, melibatkan Beny Prasetyo selaku Koordinator EPPI Kediri dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.
Kegiatan Sosialisasi Sekolah Sampah ini, dapat memberikan edukasi kepada siswa siswi sejak dini tentang cara membuat pupuk organik cair dari sampah dan beberapa ember bekas.
Beny Prasetyo selaku Koordinator Eks Pramuka Putra Putri Indonesia (EPPI) asal Desa Wates, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri menyampaikan, kepada siswa siswi SMPN 1 Wates, cara membuat pupuk cair organik. Disamping fokus dalam hal pengolahan sampah organik dan juga sampah anorganik.
"Kami sangat memahami bahaya sampah plastik yang tidak terolah dengan baik. Limbah rumah tangga juga sama bahayanya. Maka dari itu kami melakukan penyuluhan dan pelatihan. Salah satunya di Sekolah SMPN 1 Wates ini terkait pengolahan sampah organik dan anorganik. Kalau, terkait sampah anorganik kami ajak untuk mengolah menjadi suatu karya atau handmad menjadi nilai jual, " ucap Beny.
Lanjut Beny, bahwa untuk membuat kerajinan tangan. Seperti, tas yang bahannya dari plastik-plastik kemasan yang sudah dicuci bersih untuk kemudian dilakukan pemotongan.
"Setelah dipotong akan dirangkai sesuai ukuran yang mau dibuat. Kemudian, plastik-plastik dianyam ada yang ditempel, sehingga membentuk tas. Meski dari bahan bekas, tas plastik ini kokoh dan pantas dipakai, " urainya.
Baca juga:
UB dan Densus 88 Deklarasi Anti Radikalisme
|
Beny Prasetyo di hadapan siswa siswi menjelaskan, cara untuk membuat kompos yang bisa menghasilkan pupuk organik cair. Ada beberapa alat sederhana. Seperti, 2 buah timba atau ember bekas cat yang disusun. Kompos akan diproses di dalam timba, nanti akan menghasilkan pupuk organik cair.
"Kami berharap dengan kegiatan Sosialisasi Sekolah Sampah ini bisa bermanfaat untuk anak-anak atau siswa siswa setingkat SMP sejak dini, " harap Beny.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Wates Kediri Mashuri mengatakan, dengan adanya kegiatan selebrasi Projek Penguatan Profil Pelajaran Pancasila (P5) ini dengan menggandeng Koordinator Eks Pramuka Putra Putri Indonesia (EPP) Kediri dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri agar siswa siswi sejak dini sudah mendapatkan edukasi terkait cara mengolah sampah menjadi berkah.
"Kegiatan ini diharapkan dengan ilmu yang baru saja di dapat dari sosialisasi ini, mereka bisa sadar akan pentingnya pengelolaan sampah sejak dini dan ilmu ini bisa ditularkan ke teman-teman, keluarga dan tetangga. Diharapkan dengan pelatihan tentang pengolahan sampah hari ini bisa bermanfaat bagi siswa siswinya dan juga dapat meminimalisir penumpukan sampah di TPA, " harap Mashuri.